Prosa Itu Apa?
|
sumber gambar: ogena.net |
Siapa sih yang tidak tahu, prosa adalah karya sastra bebas; Bebas dari aturan bentuk yang mengikat. Semua orang juga tahu, prosa berbentuk rangkaian alinea/ paragraf. Alinea/ paragraf itu merupakan serangkaian kalimat padu yang mengandung satu kalimat utama. Kalimat adalah serangkaian kata atau frase yang sedikitnya terdiri dari 2 jabatan kalimat (subjek dan predikat) dan mengandung satu gagasan utama.
Kalau di postingan sebelumnya menyebutkan bahwa puisi adalah rangkaian kata- kata liris, bukan berarti semua karya sastra liris adalah puisi. Pokoknya yang membedakan puisi dan prosa adalah bentuk sajiannya. Puisi berbait- bait, prosa berparagraf- paragraf. Tidak semua prosa bergaya bahasa umum, juga ada yang namanya prosa liris.
Prosa Lama & Prosa Baru
Prosa secara garis besar dibagi 2 jenis; prosa lama dan prosa baru. Prosa lama mencerminkan kehidupan masyarakat zaman dulu dan menggunakan kata- kata yang agaknya sukar dipahami karena jarang di dengar. Contohnya pada dongeng (legenda, mitos, fabel, sage), hikayat, epos, dll. Sedangkan prosa baru mencerminkan kehidupan masyarakat yang tak lagi di masa kerajaan, masa kini sehingga bahasanya umum untuk dimengerti. Contohnya pada cerpen, novel, roman, prosa liris, dll.
Titik Tuju Prosa
Prosa menawarkan sebuah (atau lebih) sudut pandang baru kepada penikmat sastra prosa. Pengarang prosa yang baik berupaya untuk melibatkan pembaca ke dalam kisahnya, baik sebagai penonton (sudut pandang III) ataupun pelaku (sudut pandang I). Oleh karena itu Prosa melatih kita secara tidak langsung untuk berpikir objektif dalam penyelesaian masalah sehari- hari, melatih empati melalui olah pikir dan pengertian pada pandangan di luar diri kita.